expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Minggu, 07 April 2013

Tahukah anda apa yang aku risaukan…??????

MATI,

Iya… mati…..
Seorang penyair mengatakan :
"Sesungguhnya kamu adalah rangkaian dari hari-hari
Jika satu hari berlalu, maka jatah hidup kamu berkurang
Sampai akhir ajal menjelang"


aji ing pati
ajining pati

abote roso
toto ing ati
toto ing kromo
ing roso ngarsning Gusti (ALLAH SWT)

duuuhhh... GUSTI....

mugi-mugi
ojo nganti
mati ing ati
tumeko ing pati






Perjalanan menuju kematian ini diinformasikan Allah swt dalam firman-Nya :
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami berbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: “Jadilah”, Maka jadilah ia.” Al Mu’min : 67-68.
Ayat yang senada dengan ini disebutkan dalam surat Al Hajj : 5-8

” Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah,Dialah yang haq. Dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa Kitab (wahyu) yang bercahaya.”
Subhanallah, gambaran perjalanan seorang anak manusia yang sangat detail dan menakjubkan.

Sahabatku sekalian….
Ujung dari perjalanan seorang manusia di dunia ini adalah kematian. Kematian selalu mengintai manusia. Suka tidak suka, mau tidak mau setiap manusia pasti akan mengakhiri hidupnya. Sudah banyak saudara-saudara kita yang meninggalkan dunia ini satu demi satu.

Kematian adalah sebuah kepastian.

Namun bagaimana kita mati,...???

meninggal dalam kondisi husnul khatimah atau su’ul khatimah...???,

Bagaimana kondisi kita saat ajal menjelang ...???

Apakah kita termasuk dalam golongan orang-orang yang baik di sisi Allah swt (shaleh)…. ???

Kematian adalah tahapan yang paling sulit dalam kehidupan setiap manusia. Kondisi ini barbanding sama dengan baik atau buruknya seseorang dalam hidupnya. Allah swt berfirman : ”Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” Qaf : 19
Dalam hadits sahih Rasulullah saw menegaskan :
قال: صلى الله عليه وسلم في الحديث الصحيح: (إن للموت سكرات)
”Sungguh kematian itu disertai sekarat”. HR. Al Bukhari (Tafsir Al Qurtubhi, Juz 6, Hal 133)

Saat sakaratul maut inilah perjuangan yang sangat menentukan nasib seseorang. Ketika itu pertaruangan antara pasukan setan dan para Malaikat berkecamuk, sampai-sampai Malaikat Jibril turun langsung membantu menyelamatkan orang shalih.
Dikisahkan, bahwa Imam Ahmad bin Hambal saat mengalami sakaratul maut, ditalkin oleh anaknya untuk bersyahadah. Namun sang Imam mengatakan tidak, berkali-kali kondisi itu sampai akhirnya ia tak sadarkan diri. Ketika siuman, sang anak bertanya: Kenapa ayah menolak untuk mengucapkan kalimatud tauhid ? Ayahnya menjawab, Sungguh setan-setan berebut memperdaya saya untuk tidak bersyahadah. Sampai-sampai di antara setan-setan itu ada yang menggigit jari-jari kaki saya.

Sebagian ulama tafsir ketika menafsirkan surat Fushshilat ayat 30, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” turunnya para malaikat termasuk malaikat Jibril membantu meringankan proses sakaratul maut orang shalih melawan tipu daya setan.

lalu bagaimana dengan kita....???



apakah malaikan jibril akan turun mendampingi, mengamankan kita sa'at sakarotul maut....???
 

tentu iya.... jika kita termasuk bagian dari orang-orang yang shaleh.....

apakah kita termasuk orang yang shaleh.....???

sungguh...... syaitan (iblis) pasti akan tetap menyerang kita sampai humbus nafas terakhir.....

Allah swt  dengan hikmah dan keadilan-Nya menjadikan setan dari golongan jin dan manusia sebagai musuh bagi hamba-Nya. Permusuhan itu tidak berhenti sampai ajal datang kepada hamba tersebut. Setan pun terus berusaha menyesatkan sehingga seorang hamba akan mati dalam keadaan kafir.

Allah swt berfirman: “Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukumku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)’.” (Al-A’raf: 16-17)
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Rabbmu menghendaki niscaya mereka tidak mengerjakannya. Maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (Al-An’am: 112)


Iblis mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.

Hadith Rasulullah S.A.W. menerangkan:
"Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari tipuan syaitan diwaktu sakaratul maut. "

Rombongan 1
Akan datang Iblis dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lazat-lazat. disebabkan orang yang di dalam sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan haloba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang-barang Iblis itu, pada waktu itu nyawanya putus dari tubuh.

Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah SWT inilah jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.


Rombongan 2
Akan datang Iblis kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupakan diri sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, Harimau, Singa, Ular yang berbisa. Yang apabila orang yang sedang sakaratul maut itu memandang ke binatang itu, maka dia pun menjerit dan melompat sekuat hati.

Maka seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya, maka matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah SWT, matinya itu sebagai Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.


Rombongan 3
Akan datang Iblis mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan menyerupai binatang kesayangannya.

Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah SWT. Matinya itu mati Fasik dan Munafik, maka nerakalah tempatnya.


Rombongan 4

Akan datang Iblis merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu.

Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan nerakalah tempatnya


Rombongan 5

Akan datang Iblis merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak mati itu, seperti ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh Iblis, berkata dengan penuh kasih

"Wahai anakku inilah saja makanan dan bekal yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahawa engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam syurga. "

Maka dia pun sudi mengikut tawaran itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal di dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.


Rombongan 6

Akan datanglah Iblis merupakan dirinya sebagai ulama'-ulama' yang membawa banyak kitab-kitab, lalu berkata ia: "Wahai muridku, lama sudah kami menunggu akan dikau, ternyata kamu sedang sakit di sini, kerana itu kami bawakan kepada kamu doktsr dan ubat untukmu. " Lalu diminumnya ubat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang lagi.

Lalu datang pula Iblis yang menyerupai ulama' dengan berkata: "Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?"

Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: "Aku tidak tahu. "

Berkata ulama' Iblis: "Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama' yang tinggi dan hebat, baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cubalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah SWT hendaklah kamu patuh kepada kami. "
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Iblis untuk tujuan menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut).

Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulama' palsu:

"Bagaimanakah Zat Allah?" Iblis merasa gembira apabila jeratnya mengena.

Lalu berkata ulama' palsu: "Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu. "

Ketika tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.

Berkata Iblis: "Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah. "

Berkata orang yang dalam sakaratul maut: "Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, iaitu benda besar ini ada kiri dan kanannya, mempunyai atas dan bawah, mempunyai depan dan belakang.

Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di ketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini. "

Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.


Rombongan 7
Rombongan Iblis yang ketujuh ini terdiri dari 72 barisan sebab dari menjadi 72 barisan ialah kerana sesuai dengan hadist Nabi Muhammad S.A.W bahawa umat Muhammad akan terbahagi kepada 73 barisan). Dan hanya satu barisan/golongan yang benar  di terima Allah, 72 golongan yang lain tidak di terima dan masuk ke neraka karena sesat.

Ketahuilah bahawa Iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam, yang setiap satu berlainan di dalam waktu manusia sakaratul maut.

Oleh kerana itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Iblis dan syaitan yang akan berusaha bersungguh-sungguh menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut.

Disebutkan dalam sebuah hadist yang artinya: "Ajarkan oleh kamu (orangyang masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah.




Tidak Ada yang Selamat Kecuali Orang yang Diselamatkan  Allah swt

Karena dahsyatnya berbagai ujian dan cobaan yang dihadapi masing-masing hamba, maka tidak mungkin bisa selamat dan berhasil melaluinya kecuali orang yang diselamatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan rahmat dan keutamaan dari-Nya.

habiskan air mata itu.......!!!!!!!

karena iman itu bergelantung dibawah belas kasihan . Allah swt

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata:
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Amalan seseorang tidak akan memasukkan dirinya ke dalam jannah.” Mereka bertanya: “Tidak pula engkau, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tidak pula aku. Hanya saja Allah Subhanahu wa Ta’ala telah meliputiku dengan rahmat dan keutamaan dari-Nya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sekarang pikirkan sejenak..... yaaaa.....,
Sungguh…. manusia itu lemah dan selalu dalam bahaya,
Was-was (syaitan) yang selalu meratapi hati itu,
yang keras nampak jelas bergejolak terus menerus setiap sa’at,
ia akan begitu nyata merasuk dalam hatimu
,tapi…. yang halus sama sekali tak nampak namun telah pasti mengglayuti hati, ia merusak dengan segala kebaikan, bujuk rayuan,
kau akan terbuay dengan kehalusan’nya
dan itu berlangsung terus menerus sampai datang ajalmu

bukankah itu menakutkan........?!?


Sebagai penutup, kita memohon kepada. Allah swt :

 “Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (Ali ‘Imran: 8)

“Wahai Dzat Yang membolak-balikkan qalbu, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. At-Tirmidzi, lihat Shahih Al-Jami’, Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu mengatakan: “Shahih”)

ya ALLAH...
ya ALLAH...
ya ALLAH...

bagi-MU segala puji dengan pujian yang banyak
bagi-MU segala puji atas semua nikmat-MU yg tak terhitung
maha suci Engkau dan kami memuji-MU,
Engkaulah TUHAN sesembahan,
Engakaulah yang maha merajai dan kamilah makhluk milik-MU, Engkaulah yang maha perkasa dan kamilah hamba yang lemah tanpa daya
Engkaulah TUHAN sesembahan, dan kami semua hamba milik-MU

wahai yang maha pengasih diantara para pengasih

wahai yang maha pemurah diantara para pemurah

ampuni segala kesalahan kami di malam hari dan siang hari, janganlah Engkau hukum kami atas segala dosa kami.. janganlah Engkau hukum kami atas sifat menggampangkan kami dalam mengharap rindhomu-MU,
wahai TUHAN kami, kami belum menta'ati-MU dengan sebenarnya ta'at, kami belum mendekat'kan diri kami pada-MU dengan sebenarnya pendekatan
kami bersaksi bahwa tiada sesembahan yang hak selain Engkau semata, tiada sekutu bagi-MU, kami bersaksi bahwa nabi kami Muhammad SAW adalah hamba-MU dan Rosul-MU,



“Asyhadu an-Laa Ilaaha Illallah wa Asyhadu an-Na Muhammadarrosuululloh.”
artinya :
 aku besaksi Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar