"tentang mata dan air yang mengucapkannya itu"
tentang mata dan air yang mengucapkannya itu telah mengucurkan rindu sebening kepadamu,
tentang rindu sebening kepadamu telah memahami gejala mata dan air yang mengucapkannya kepadaku,
dan tentang mata dan air yang mengucapkannya itu telah kita baca kepadamu sebagai musim perjalanan menuju rumahku ketika ketenangan yang selama ini teduh menyempurna sebelum senja tidur dan kau lupa menggantung mimpimu untuk menguatkan beberapa hal yang telah kita lupakan hanya untuk mengingatku dan mengulangmu sesekali namun rutin berjam-jam setiap menit hanya untuk mempertajam mata dan air yang mengucapkannya itu,
namun mata serta air yang mengucapkannya itu belum tentu kita lakukan kepada mata serta air yang menghiburnya sebelum melingkar mengitari pipimu lalu terhenti pada lesungnya,
maka tentang mata dan air yang mengucapnya itu diam-diam telah bercerita pada perjalanan yang tak ingin kita khatamkan seumpama mata dan air yang mengucapkannya itu,
lalu belum lama kemudian kau akan mengeluarkannya sebagai rindu yang beda dengan sebelumnya kepada mata dan air yang mengucapkannya itu,
ah, mungkin karena aku yang selama ini adalah dirimu, tentang mata dan air yang mengucapkannya itu hingga tiba pada ujung nyala yang benar-benar menguban karena mata dan air yang mengucapkannya itu,
sungguh mata dan air yang mengucapkannya itu adalah air dari mata yang rindu itulah kau.
tentang mata dan air yang mengucapkannya itu telah mengucurkan rindu sebening kepadamu,
tentang rindu sebening kepadamu telah memahami gejala mata dan air yang mengucapkannya kepadaku,
dan tentang mata dan air yang mengucapkannya itu telah kita baca kepadamu sebagai musim perjalanan menuju rumahku ketika ketenangan yang selama ini teduh menyempurna sebelum senja tidur dan kau lupa menggantung mimpimu untuk menguatkan beberapa hal yang telah kita lupakan hanya untuk mengingatku dan mengulangmu sesekali namun rutin berjam-jam setiap menit hanya untuk mempertajam mata dan air yang mengucapkannya itu,
namun mata serta air yang mengucapkannya itu belum tentu kita lakukan kepada mata serta air yang menghiburnya sebelum melingkar mengitari pipimu lalu terhenti pada lesungnya,
maka tentang mata dan air yang mengucapnya itu diam-diam telah bercerita pada perjalanan yang tak ingin kita khatamkan seumpama mata dan air yang mengucapkannya itu,
lalu belum lama kemudian kau akan mengeluarkannya sebagai rindu yang beda dengan sebelumnya kepada mata dan air yang mengucapkannya itu,
ah, mungkin karena aku yang selama ini adalah dirimu, tentang mata dan air yang mengucapkannya itu hingga tiba pada ujung nyala yang benar-benar menguban karena mata dan air yang mengucapkannya itu,
sungguh mata dan air yang mengucapkannya itu adalah air dari mata yang rindu itulah kau.
MATA AIR
seperti air, rasa ini akan selau mengalir, ketika mata air yg lain
menghilang, mata air ini akan selalu aku jaga, sejernih pemahamanku
tentangmu,untuk hatimu izinkan mata air ini bermuara, sebagai tempat
terakhir mataair ini, memberi kehidupan dan harapan,demi air matamu yg
berlinang, saat kau panjatkan do'a2 itu, atas luka-luka yg menyelimuti
sepanjang perjalanmu, izinkan mata air ini mnjadi jawaban atas
air matamu, semoga mata air ini pantas menaruh harapan, tak berujung
sampai ketika air matamu menemukan jawaban atas mata air ini, jangan
biarkan mata air ini khilangan akal sehat ktika ia tak bisa membasuh
air matamu, ,ia hanya mata air biasa yg tak mampu berbuat ,mata air yg
tak punya janji-janji manis, namun sanggup berkata "SIAP" ketika kau minta
nyawa dari mata air itu,, inilah mata air yg aku punya "soecher "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar